Senin, 11 Februari 2013

Maaf, Ibu



Maaf,Ibu.

Putri Pratiwi/ PSIK FK UNSRI
Ibu, Kadang engkau diam karena tingkahku
Semua perkataanmu benar ibu
Inginku peluk erat dirimu
Mengakui semua kesalahanku
Tapi aku terlalu malu untuk memelukmu ibu
Kadang aku ingin sekali becerita padamu ibu
Tapi aku takut.

Ibu, Aku merasa kesepian di tanah rantau
Merindukan semua perkataanmu dipagi hari
Tak ada yang menasehatiku ibu
Teman-temanku tak mengerti aku, ibu
Engkaulah yang selalu mengerti
Walau aku tak pernah bercerita
Ibu, sering aku menangis karena sepi

Ibu,Engkau tak pernah marah
ketika aku memakai kerudungmu
Kau hanya tersenyum melihatku

Ibu,Aku tak tau bagaimana
cara mengungkapkan
Cinta padamu, ibu
Aku hanya pembuat ulah dan membuatmu marah
Maafkan aku ibu
Maafkan anakmu ini

Hitam Putih Media Sosial



“Hitam-Putih Media Sosial”

Hidup tanpa informasi bagai hidup tanpa makna. Manusia sepanjang hidupnya dalam kesehariannya pasti selalu menerima informasi. Informasi dalam bentuk kata-kata yang didengarnya, objek yang dilihatnya, rasa yang dikecapnya, dan aroma/ bau yang tercium serta bentuk suatu benda dari indera perabanya. Karena itulah manusia dilahirkan memiliki indera walaupun dalam beberapa kasus tidak seluruh indera berfungsi dengan baik. Semua itu tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan informasi dengan kemajuan teknologi dewasa ini.
Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup sendiri. Hal ini cukup dibuktikan dengan manusia hidup berkelompok dalam suatu wilayah yang menciptakan adanya suatu populasi manusia. Masyarakat merupakan kumpulan populasi yang terdiri dari banyak induvidu dalan suatu wilayah baik daerah atau negara. Perlu kita ketahui bahwa masyarakat merupakan salah satu syarat untuk berdirinya suatu negara disamping wilayah dan pemimpin.
Mendapatkan informasi tidak hanya melalui komunikasi langsung antara induvidu kepada individu, individu dengan kelompok/ massa. Informasi juga bida didapatkan melalui komunikasi tak langsung yaitu melalui media. Media adalah “perantara”  yang berarti sebuah perantara untuk menyampaikan sesuatu atau informasi kepada orang lain. Media sosial merupakan suatu wadah atau alat untuk menyampaikan pesan kepada orang banyak yang bersifat heterogen dan penyampaian informasinya tidak dibatasi waktu dan tempat dan media sosial itu sendiri bersifat online. Dalam penyampaian informasi dari media sosial itu sendiri dapat bersifat satu arah (komunikator  ke komunikan) dan dua arah (adanya timbal balik antara komunikator dan komunikan). Pada kenyataanya sebagian besar media sosial bersifat dua arah yang memeberikan ruang untuk saling berinteraksi antara pengirim (komunikator) dan penerima informasi (komunikan).
Perkembangan teknologi telah ikut andil dalam kehidupan masyarakat. Handphone adalah salah satu sarana yang memberikan akses informasi dengan menawarkan aplikasi media sosial yang dapat diakses dengan mudah. Beberapa media sosial yang tidak asing dikalangan masyarakat adalah facebook, twitter, saling sapa, BBM, blog (blogspot, wordpress, dan seterusnya) atau sebagainya.
Tanpa disadari media sosial telah menjadi sebuah bagian penting dalam masyarakat. Bahkan memiliki sebuah kekuatan yang dapat merubah masyarakat. Kekuatan media sosial memiliki dua mata pisau yang dapat merubah masyarakat menjadi lebih baik atau bisa membuat masyarakat ke arah yang sebaliknya. Ini pengaruhi oleh informasi apa yang disampaikan oleh media sosial tersebut selain itu bagaimana masyarakat merespon terhadap informasi yang telah diterimanya itu.
Media sosial dapat dikatakan dapat merubah masyarakat menjadi lebih baik. Berbagai contoh baik media sosial yang dapat kita lihat dalam kehidupan di masyarakat. Contoh ini tidak lepas dari adanya sebuah masalah dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini sebagian contoh yang mewakili contoh lain yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Pertama, memberi kemudahan kepada masyarakat. Seorang pengusaha pakaian menengah yang kesulitan dalam memasarkan produknya dapat memasarkannya melalui media sosial seperti jejaring sosial yaitu facebook, mikro blog yaitu twitter atau dengan menggunakan blog dan sebagainya. Selain dapat memasarkan produk dengan mudah, pengusaha dapat memiliki distributor diberbagai daerah dengan mudah. Masyarakat pun dapat membeli dengan mudah tanpa harus datang langsung ke toko atau tempat penjual. Tren pakaian pun dengan mudah berubah setiap saat.
Kedua, memberi pengetahuan masyarakat. Masyarakat mudah untuk bertanya atau memberi informasi. Seseorang tengah bingung dengan bagaimana cara untuk dapat meneruskan kuliah. Orang tersebut lalu mencari tahu tentang beasiswa diberbagai blog bahkan di halaman jejaring sosial facebook yang memberikan info tentang beasiswa. Seseorang tu juga bisa bertanya di berbagai forum diskusi misal Kaskus.
Ketiga, membangun rasa solidaritas dalam masyarakat. Seorang mahasiswa memberi informasi disalah satu media sosial seperti kaskus jika terjadi kebakaran disuatu daerah. Maka orang-orang lain berdiskusi untuk melakukan tindakan apa untuk membantu mereka. Dengan hasil diskusi dimedia sosial yaitu penggalangan dana disebuah perempatan jalan untuk korban kebakaran. Membuat masyarakat yang tidak tahu akan menjadi tahu dan ikut membantu dengan menyumbangkan uangnya.
Keempat, memberikan sebuah persepsi yang sama dalam masyarakat. Masyarakat yang berpikir obat hipertensi bila diminum secara terus menerus dapat mengakibatkan penyakit ginjal. Maka dalam sebuah artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui media sosial dapat mengklarifikasi perkiraan yang kurang tepat dan merubah persepsi yang benar bahwa obat hipertensi bila diminum secara tepat (obat, dosis, cara, dan waktu) dapat membantu mengontrol tekanan darah dan dapat memelihara ginjal dari kerusakan.
Beberapa contoh baik media sosial dalam perubahan masyarakat telah dipaparkan, disisi lain media sosial memiliki kekuatan untuk merubah masyarakat kearah negatif. Beberapa contoh akan dipaparkan pula sebagai pembanding contoh yang telah disebutkan diatas.
Pertama, membuat masyarakat menjadi lupa waktu. Tidak jarang ada masyarakat yang rela berjam-jam menghabiskan waktu hanya untuk berchatting dengan temannya sehingga terkadang lupa untuk makan dan minum. Bahayanya lagi pelajar rela bolos sekolah hanya untuk buka facebook di warnet.
Kedua, mempermudah tidak kriminal. Mudahnya berinteraksi di media sosial memberikan peluang untuk tindak kriminal bagi beberapa oknum. Beberapa kasus penipuan banyak terjadi di media sosial. Dari penipuan kelas kecil hingga kelas besar.
Ketiga, membuat masyarakat bersifat lebih konsumtif. Hal ini terjadi lantaran banyaknya kemudahan untuk membeli barang secara online di media sosial. Tanpa berfikir panjang banyak masyarakat membeli barang tanpa skala prioritas dan hanya menuruti fasion belaka.
Keempat, merubah masyarakat kurang bersosialisasi secara langsung. Media sosial telah membuat masyarakat menjadi sedikit kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Bahkan lebih bersifat individual, dan lebih senang berinteraksi dalam media sosial.
Hitam-putih media sosial dalam mengubah masyarakat telah ada sejak perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet. Kebutuhan masyarakat akan bersosialisasi telah membuat para pengembang teknologi memberikan kemudahan untuk masyarakat. Bukan hanya asumsi itu saja, semakin sibuknya masyarakat dalam kegiatannya sehingga sulit untuk bersilaturahmi ikut ambil adil dalam asumsi yang membuat para pengembang mengembangkan teknologi media sosial.
Media sosial pada kenyataanya memiliki kekuatan yang besar dalam merubah masyarakat. Kekuatan itu sendiri bisa merubah masyarakat kearah positif bahkan kearah negatif. Tanpa kita sadari kita telah mengalami perubahan walau kadarnya berbeda-beda pada tiap individu.
Untuk mengatasi perubahan negatif ini, masyarakat harusnya memiliki kesadaran untuk memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain dan bersilahturahmi dengan yang lainnya tanpa melanggar ketentuan-ketentuan yang dibuat media sosial tersebut.